Nggak usah heran sama tingkah mereka sepulang sekolah. Ini udah menjadi makanan sehari-hari mereka. Pinky sibuk sama rambutnya, Purply sibuk sama laptopnya dan Orally sibuk sama blackberryny. Wuihh kalau udah sibuk sama barang-barang itu, udah deh mereka nggak bisa diganggu. Sampai – sampai banyak tugas yang nggak sempat dikerjakan.
Pinky Meilita. Anak kelas 8 yang paling perhatian sama rambutnya. Panjang,lembut,lurus dan hitam membuat rambutnya dapet angket sebagai “Rambut Terfavorit”. Abisnya dia punya cara-cara khusus untuk merawat rambut kesayangannya. Dia suka banget sama warna pink. Ya kalau rambutnya udah kummel dikiiit aja….Heeem ngeluhnya nggak ketulungan deh. Tapi jangan salah, Pinky ini orang yang nggak gampang marah.
Beda sama Purply Angelina. Anak cewek yang suka sama dandan, perhatian banget sama laptop ungu kesayangannya. Saking sayangnya, dia nggak pernah kelewat untuk membuka laptopnya dalam sehari. Pokoknya dirawat sampai laptopnya kelihatan “kinclong” kalo dibawa ke sekolah. Sampai-sampai di kelas, dia dapet angket “Perawat laptop terbaik”. Dia suka banget sama warna ungu. Tapi bentar dulu, Purply orang yang pintar dan kreatif. Karena seringnya dia buka blog.
Nah kalo Orally Seventina, cewek tomboy yang perhatian banget sama MP3 nya. Sampai-sampai, nggak pernah lupa di bawa setiap dia pergi kemanapun. Soalnya, MP3 nya itu hadiah ulang tahun di umur 12 tahun-nya. Menurut dia, umur 12 tahun adalah umur keberuntungannya. Karena dia sayang banget sama MP3-nya, sampai-sampai dia dapet angket “Ratu MP3”. Handsetnya selalu standby di telinga kalo lagi santai. Tapi, dia orang yang suka menabung loh.
Hah ! Banyak deh kelebihan mereka. Tapi masalahnya, mereka suka nggak memperhitungkan waktu kalau udah ketemu sama barang-barang kesayangannya. Dunia serasa milik mereka. Tapi anehnya, mereka nggak pernah nyadar akan hal itu.
Silahkan membaca !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Pagi ini, Orally,Pinky,dan Purply kena sial. Orally gara-gara nge-heng. Pinky gara-gara lupa keramas, jadi mandinya lama banget, dan Purply, gara-gara berantem sama kakak dan adiknya cuma karena laptopnya dipinjem tanpa sepengetahuan dia. Wah ribet deh, apalagi ada upacara. Hem, kacau deh semuanya sampai akhirnya di sekolah……..
“Rambut aku, Oh my god, Oh no!!”keluh Pinky melihat rambutnya yang berantakan gara-gara naik motor(padahal dia yang minta sama papanya supaya nggak kesiangan).
“MP3 aku ketinggalan di mobil, heeuuh!!!!”Orally geram .
“Laptop aku kotor ya ampun!!!!”kata Purply kesal.
Semuanya mengeluh. Tapi, mereka sedikit beruntung karena nggak telat upacara. Tapi, tetep aja hati dan pikiran mereka nggak tenang. Mereka kepikiran barang-barang mereka yang secara bersamaan bermasalah hari ini. Pas upacara, Pinky bukannya hormat, malah nyisir rambut. Orally minjem handphonenya Puply buat nyuruh bibinya nganter MP3 nya. Dan Purply nggak bisa diem karena ulah kakak dan adiknya.
Yang namanya sekolah, punya aturan nggak kayak di hutan. Ya karena mereka nggak disiplin, mereka kena batunya deh. Ketiga-tiganya dipanggil kepala sekolah. Untung nggak rugi juga nggak terlalu. Untungnya kepala sekolah nggak nge-hukum sampai ngasih scor. Tapi ruginya, mereka harus nge-bersihin 4 kelas pas pulang sekolah.
“Ah, sialan!!! “kata Orally menendang sebuah kaleng.
“Iya yah, masa dihukum cuma gara-gara kayak gitu aja??!”kata Pinky masih sibuk sama rambutnya.
“Hem, males deh aku harus ngerjain ini semua!!”keluh Purply sambil menyimpan sapunya.
Akhirnya, mereka pulang ke rumah masing-masing. Dengan wajah cemberut dan bad mood.
ORALLY
“Ih ! Mimpi apa sih aku semalem, dapet hukuman kayak gini ! Huaaaaaa !”teriak Orally.”Mana i-Phone ketinggalan lagi, ah !! Huhuhu”keluh Orally sambil menepuk-nepuk gulingnya.
Orally nggak juga berhenti dari mengeluh. Terus aja ngeluh sampai gulingnya kelempar ke taman luar rumahnya. Pintu kamarnya dikunci dan kuncinya dibuang juga ke taman. Parah !!!! . Ya tapi itulah Orally Seventina. Nggak udah ditanya lagi. Cewek yang ahli karate ini, suka nggak segan-segan ngerusak barangnya sendiri kalo lagi marah.
Tapi, ternyata, Orally juga ngambil sisi baik dari kejadian hari ini. Karena mogok jajan, uangn bekalnya utuh dan bisa ditabung. Tapi tetep aja bad mood dan face nya cemberut.
PURPLY
Sama aja deh. Tapi kalau dia mending. Nggak merusak barang – barangnya sendiri. Dia sangat apik sama barang-barangnya. Tapi, gilanya, dia teriak-teriak keras banget. Sampai mamanya marah-marah.
“Ihhhhhhh!!!!!!!!!!”kata Purply geram.
“Purply, !!”kata mama Purply dari halaman depan.”Jangan jerit-jerit dong sayang,”.
“Ah pokoknya hari ini “bad day” nya aku !! Huaaaaa !!!”keluh Purply.
Tapi namanya juga purply. Gampang cape dan tidur. Nggak lama, dia kecapean dan suaranya hampir habis. Dia tidur deh. Hmmmm..
PINKY
Kalo Pinky kayaknya sedikit agak berbeda sama dua sahabatnya. Dia lebih kalem. Sibuk ngurusin si rambut cantiknya. Tapi, ngelampiasinnya dengan mogok makan abis-abisan. Di kamar, dia cuma makan, makanan yang ada di kamarnya. Ya begitulah Pinky.
“Ah! Nggak tahu ! Aku lagi kesal !!!”Pinky geram.
“Ihh! Rambut aku kena tanah gara-gara bersihin comberan ! Aihhh !”keluh Pinky abis-abisan.
Nggak lama, Pinky diem. Terus ngomong.
“Tapi, nggak baik juga sih kayak gitu,itu juga salah aku sendiri.!”kata Pinky sadar.”Tapi tetep aja kesel ahhh!”.
Gara-gara kejadian itu, mereka bertiga nggak call-ing an sama sekali. Tapi, mereka anak yang rajin ko. Tetep ngerjain PR nya. Dan karena mereka bersahabat, besok juga bakal baikan lagi.
Keesokan harinya……………………….
Kali ini, Orally datang paling awal di kelas. Tapi ya itu dia, langsung BBM deh di sana. Kalau Purply masih mengemas laptopnya dengan baik. Dan Pinky udah di perjalanan ke sekolah. Tapi di mobil, dia sibuk nyisirin rambutnya biar kelihatan cantik.
Nah, ada temen sekelas mereka namanya Reddyta. Di kelas dia dikasih angket “Nona Jutek”, karena kejutekannya beuhh..jutek banget. Tapi, ada aja yang mau temenan sama dia. Namanya Kissty. Nggak tahu deh dia mau berteman sama Reddyta karena apa. Yang pasti, banyak guru dan siswa yang nggak suka sama kelakuannya yang suka main “gencet” orang.
“Si Ratu Blackberry kemaren dihukum yaa ?”kata Reddyta dengan sinis kepada Orally yang sedang BBM dengan saudaranya di Mexico.
“Hem, emang kenape? Apa urusan kamu ? Hah ?”tanya Orally membalas dengan jutek.
“Rasain ya kamu ! Hahaha ! Kalian bertiga dihukum…pak kepala sekolah !!!”kata Reddyta meledek.
Orally mempunyai karakter yang tomboy dan rada cuek untuk urusan yang kayak gini. Dia nggak melawan sama sekali, malah asyik ngedengerin lagu. Ya Reddyta sama Kissty juga nggak ambil pusing, karena tahu Orally kayak gitu, mereka ninggalin Orally sendiri di kelas.
Akhirnya, Pinky lalu disusul Purply dateng. Namanya juga sahabat. Langsung saling curhat deh. Kayak nggak ada beban di hari kemarin. Rilex aja.
Sekarang, ada pelajaran tambahan selama 30 menit, yaitu pembekalan ribadi gitu deh namanya. Ini diadakan setiap hari selasa untuk semua kelas. Tapi, ada aja anak iseng yang “mabal” dan nggak pernah ikutan pembekalan pribadi ini. Padahal manfaatnya banyak loh. Tapi ya namanya juga remaja, lagi labil.
Orally,Pinky,dan Purply nggak pernah ninggalin pelajaran ini. Mereka selalu ikut, ya walaupun di sana mereka juga sibuk sendiri.
“Woow, rambut aku udah balik lagi, hmm,”kata Pinky menyisir rambutnya di depan kaca kecil yang dibawanya.
“Kamu! Centil ah !”kata Orally meledek sambil memasang jaringan WiFi di handphonenya.
“Heh, dari pada kamu tomboy! Diciptain buat jadi cewek malah berubah wujud jadi cowok.”kata Pinky membalas.
“Ihh, kalian jangan ribut dong, ! Dengerin tuh !”kata Purply sambil menulis beberapa catatan di papan tulis di laptop kesayangannya.
Sepulang sekolah……..
Ya seperti biasa, sebelum pulang, mereka memanjakan lidah dulu di warung “Pojok sekolah”. Di sana, banyak makanan dan minuman enak. Nggak heran, kalau warung ini jarang sepi. Orally,Pinky, dan Purply nggak ketinggalan. Mereka saling berlomba dapet tempat duduk di warung sederhana yang memang nggak terlalu luas.
***ORALLY***
Tangannya nggak berhenti mengetik huruf di papan chat nya. Telinganya juga dipasang earphone yang besar. Bersandar di kursi taman di balkon atas rumahnya, sudah menjadi kebiasaan Orally setiap pulang sekolah. Sekitar 3 jam dia menghabiskan waktu Cuma untuk mendengarkan lagu.
Padahal orang tuanya udah ratusan kali ngasih nasehat supaya nggak terlalu ngurusin MP3 nya. Awalnya, mereka niat untuk ngambil Mp3nya, tapi ya, Orally kan anak tunggal, jadi mau nggak mau, mereka nggak bisa dengan begitu ngambil MP3 nya.
Suara petir dan awan hitam mulai datang. Orally segera bergegas turun dan berlari karena MP3 nya kembali nge-heng. Ia segera berlari ke bawah untuk mengindari hujan dan membetulkan MP3 nya, tapi karena ia lepas kendali, lalu ia…
***PINKY***
“Ah, kayaknya tahun ini, aku bakal dapet angket “Rambut Terfavorit” lagi deh. Hahaha.”kata Pinky sambil menyalakan alat catoknya.
“Catok sedikit, nggak apa-apa deh, dari pada mereka tahu kalo aku punya 2 helai rambut keriting,!”kata Pinky lalu mengambil alat catokannya yang mulai panas.
Ia bersiap-siap dulu sebelum mencatok rambutnya. Pintunya dikunci rapat agar bibinya tidak tahu hal ini. Orangtuanya melarang Pinky untuk mengotak-atik rambutnya. Awalnya Pinky memang nggak mau, karena takut dimarahi orang tuanya, tapi ya gimana.
Mungkin, gara-gara melawan orangtuanya, dia jadi kena batunya. Saat proses mencatok, tiba-tiba alat catokannya mengeluarkan percikan api yang membuat Pinky kaget setengah mati. Ia melihat di kaca, sebagian rambutnya berasap. Mulai keluar api dan……………..
***PURPLY***
“Mba, kaos ungu sama tas laptop ini nya satu ya mba,”kata Purply menyodorkan barangnya di meja kasir.”Jadi berapa mba?”tanya Purply.
“Semuanya 55.000 rupiah mba,”kata pelayan kasir dengan ramah.
“Makasih mba,”kata Purply.
“Sama-sama.”jawab pelayan kasir.
Purply cepat-cepat masuk ke mobil karena hujan akan segera turun. Ia langsung menyimpan semua belanjaanya di bagasi mobil. Pak sopir lalu menjalankan mobilnya. Purply lalu membuka laptop kesayangannya. Akan tetapi,laptopnya tidak bisa dinyalakan. Ia mencoba beberapa kali, tapi tetap tidak bisa juga.
Ya, mungkin karena Purply terlalu “over” memakainya tiap hari. Atau mungkin terkena virus, atau entahlah. Tapi yang pasti, ia sangat khawatir. Tanpa pikir panjang, ia menyuruh sopirnya untuk berhenti. Padahal sopirnya sudah memperingatkan untuk tidak turun, karena hujan lebat. Tapi, Purply tetap ingin memperbaiki laptopnya.
Ia lalu keluar mobil tanpa membawa payung, sambil menjinjing tas laptopnya. Ya kalau hujan badai kan jalanan becek, karena ia juga berlari, ia terpeleset, lalu………………………………….
Ada tiga pasien yang masuk ke rumah sakit sore ini. Ketiganya adalah anak remaja perempuan dengan masalah berbeda. Semuanya masuk UGD, karena kondisinya lumayan parah. Ada yang menjerit, ada juga yang tak sadarkan diri. Para suster sibuk mendorong roda pasien karena harus begerak cepat agar pasien bisa diselamatkan.
Orangtua dari ketiga pasien menangis. Mereka takut akan terjadi apa-apa dengan anak perempuannya. Tapi, mereka mencoba bersabar dan berdoa untuk kesembuhan anak-anaknya.
Orally terkena patah tulang di bagian tangan, Pinky mengalami luka bakar di tangan dan sedikit di kepala, sedangkan Purply mengalami luka yang cukup dalam di kakinya. Mereka semua tampak kesakitan. Suster mencoba memberikan pertolongan pertama. Akhirnya, mereka semua dimasukkan ke kamar yang berbeda-beda.
***ORALLY***
“Awwww..Aduuuh…kenapa ini? Sakit bangeeet!!!”kata Orally merintih kesakitan.
“Jangan dulu banyak bergerak sayang,.”kata mama Orally ramah.
“Aku kenapa sih ma? Ko tanganku pake “gips”?”tanya Orally yang rupanya tak sadar dengan kejadian di rumahnya tadi.
“Tadi, kamu jatuh dari tangga nak,”kata papanya membelai rambut Orally yang pendek.”Tapi, papa tanya, kenapa kamu bisa jatuh?”tanya papanya.
Orally tampaknya sedang berpikir. Ia mencoba mengingat semua kejadian sore tadi. Lalu, ia Nampak malu menjawab..
“Hm, gini pa, ma,..hmm”Orally masih ragu-ragu.”Tadi…hehe..MP3 aku nge-heng , terus ujan udah mau turun, jadi aku lari-lari deh!!!”kata Orally ragu-ragu.
“Tuh kan, mama bilang juga apa, jangan terlalu sayang sama MP3 kamu, lihat ! akibatnya jadi kayak gini kan?”tanya mama Orally.
“Ya ma, aku janji ko bakalan ngurangin jam untuk ngedengerin lagu deh!”kata Orally tersenyum.
“Ya syukurlah kalo kamu memang mau berubah.”kata papa Orally.
***PINKY***
“Huhuuuuuhuuuu, sakit ma, !”keluh Pinky melihat perban yang membalut luka bakarnya.
“Sabar ya sayang, pasti sembuh ko,”kata mama Pinky menenangkan putrinya.
“Tapi, perih ma!!!!!!!!”kata Pinky sedikit menjerit.
“Ya sayang, tapi ini salah kamu juga sih nak, mama bilang jangan catok rambut tanpa seizin mama,”kata mama Pinky ramah.”Liat kepala sama tanganmu, jadi korbannya kan?”tanya mama Pinky.
“Hemm, iya ma, Pinky tahu Pinky salah, maaf ya ma, selama ini Pinky Cuma mikir popularitas aja,”kata Pinky dengan raut wajah menyesal.
“Iya nak, jangan diulang lagi ya,”kata mama Pinky lega.
***PURPLY***
Sama nasibnya kayak dua sahabatnya. Kalo dia jatuh masuk ke selokan yang cukup dalam. Alhasil kakinya luka parah dan laptopnya hancur masuk selokan. Nggak henti-hentinya dia nangis, karena latop yang udah dia buat semenarik mungkin, sekarang hancur dan udah nggak bisa diperbaiki lagi.
“Purply, ko laptopnya bisa jatuh ?”tanya kakaknya.
“Hhhh, maaf ka,”kata Purply menyerah.”Tadi, aku …. Aaaaa nggak mau nginget-nginget lagi !!!”teriak Purply.
“Oke. Nggak apa-apa ko. Yang penting, kamu sembuh dulu, jangan mikirin urusan laptop.!!”kata kakak Purply.
Purply tampak pasrah dan nggak bisa berbuat apa-apa. Kakinya diperban cukup tebal dan perih. Ia sepertinya mulai sadar akan kesalahannya selama ini yang terlalu mementingkan laptop sebagai prioritas utamanya.
***Setelah sembuh***
Mereka dirawat dengan jangka waktu yang berbeda tapi nggak terlalu jauh. Orally 6 hari, Pinky selama 9 hari, dan Purply yang paling lama yaitu 11 hari. Tapi, dokter menyarankan untuk istirahat di rumah sampai benar-benar pulih.
Karena kejadian itu, mereka sadar akan kesalahan mereka selama ini. Hanya karena pangkat dan prioritas, mereka nggak memikirkan fisik mereka sendiri. Dan sekarang, mereka lebih mengurangi perhatian terhadap benda-benda yang dulu membuatnya buta akan dunia yang luas ini. Angket juga bukan hal yang penting lagi buat mereka. Sekarang, mereka lebih bisa mengatur waktu dan menjadi remaja yang lebih baik.